Laporan ilmu ukur pengenalan alat ukur
Nama/NIM : HASYIM PUTRA KENTAWI / D1D016126
Pertemuan Ke : 1 ( Satu )
Judul Praktikum : Pengenalan Alat – alat Ukur
Hari/Tanggal : 18 September 2017
Tempat : Lab. Survey Tanah dan Evaluasi Lahan
Asisten Praktikum : 1. Adi Parulian Lubis
2. Vais Agung Mahardika
Prinsip Teori
Pada saat sekarang ini semua kegiatan baik yang bekerja di lapangan maupun dikantor perlu pengukuran, supaya hasil yang didapat sempurna dan sesuai keinginan. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya.
Pada hal ini telah ditentukan tergantung dari banyak faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah :Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana menetukan besaran yang akan diukur, bagaimana mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut harus diukur. Ketiga hal tersebut harus mutlak dimiliki oleh orang yang akan melakukan pengukuran. Pengetahuan akan alat ukur dan objek yang dihadapi adalah suatu syarat agar pengukuran yang benar dapat dilakukan. Ini juga berarti bahwa cara melakukan pengukuran yang benar akan diperoleh.Dalam pengukuran dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu :a. Metode pengukuran langsung b. Metode pengukuran tidak Langsung. Bagian pemroses adalah bagian dari alat ukur yang berfungsi sebagai pengolah informasi yang didapat dari sensor, kemudian dijadikan informasi baru yang lebih mempunyai arti atau makna. Selanjutnya bagian output adalah bagian dari alat ukur yang bertugas menyajikan hasil pengukuran yang dikeluarkan oleh bagian pemroses dalam bentuk informasi yang mudah dimengerti untuk keperluan selanjutnya,
2. Tujuan Praktikum
Praktikum bertujuan untuk mengenalkan dan mengetahui alat – alat ukur yang biasa digunakan dilapangan untuk pengukuran dan mengetahui bagaimana cara untuk menggunakannya.
Pelaksanaan Praktikum
Alat/bahan :
Meteran
Kompas bidik
Abney level
GPS
Theodolite
Rambu ukur
Alat tulis
Prosedur kerja :
Pertama siapkan alat dan bahan
Melihat, memahami dan mengetahui cara penggunaanya.
Setelah itu di tulis di buku
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Meteran
Kompas bidik
Abney level
GPS
Theodolite
Rambu ukur
4.2 Pembahasan
Meteran
Kegunaan utama dari meteran gulung yaitu untuk mengukur panjang suatu benda maupun jarak. Meteran gulung juga bisa dipakai untuk membuat lingkaran, HYPERLINK "http://arafuru.com/sipil/3-cara-tepat-membuat-sudut-siku-pada-bangunan.html" membuat sudut siku-siku, dan menentukan ukuran sudut. Suatu meteran gulung biasanya disusun oleh bagian-bagian yang meliputi :
Kotak meteran
Pita meteran
Plat ujung meteran
Gantungan kotak meteran
Cara menggunakannya yaitu pengukuran dimulai dari jarak nol meter yang dinyatakan tepat di ujung pita meteran roll. Karena itu dalam melakukan pengukuran Anda harus memposisikan ujung pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin diukur.Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur. Pastikan posisinya benar-benar tepat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Sebelum mencatat hasil pengukurannya, Anda perlu memastikan sekali lagi bawah pita meter dalam kondisi tegak lurus.
Kompas bidik
Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.
Bagian – bagian pada kompas bidik :
Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0o sampai 360odan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).
Cara menggunakan kompas bidik adalah sebagai berikut:
Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.
Abney level
Abney level adalah sebuah alat yang dipakau untuk mengukur ketinggian yang terdiri dari skala busur derajat. Beberapa kelebihan abney level adalah mudah untuk digunakan, relative murah dan akurat. Abney level digunakan untuk mengukur derajat dan elevasi topografi. Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengah lingkaran.
Cara menggunakannya yaitu :
Pegang alat abney level, letakkan lubang tempat membidiknya di mata
Bidikan ke suautu sasaran yang lebih tinggi dari mata kita
Atur atau gerakan setengah lingkaran berskalanya ke atas atau ke bawah sampai gelembung nivo yang terlihat di teropong tepat di benang mendatar
Lihat angka skala pada setengah lingkarang tadi. angka tersebut menunjukkan kemiringan atau bidikan yang kita lakukan.
GPS (Global Position System )
Pada saat ini GPS (Global Position System ) sering digunakan dalam berbagai keperluan. GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit.Cara Memulai mengoperasikannya :
a. Pasang baterai.
b. Aktifkan perangkat dengan menekan tombol “Light” di samping kanan perangkat.
c. Mencari satelit -> Pilih menu satelit di layar utama-> Cari posisi yang terbuka sehingga penangkapan sinyal dapat dengan mudah & cepat, setelah itu. Diamkan beberapa menit untuk mencapai akurasi satelit yang maksimum ( antara 3m s.d 1m ).
2 . Cara Membuat Titik
a. a. Pilih tombol “Mark” untuk membuat tanda/ titik.
b. Setelah muncul tampilan, lalu pilih “Selesai” maka otomatis titik tersebut tersimpan di Peta” & menu “Kelola Titik”, atau anda juga bisa mengedit untuk mengganti nama titik dan simbol yang berada di atas layar.
c. Lakukan langkah a dan b untuk memulai membuat titik lagi sesuai dengan proyek anda.
3. Cara Mencari Titik, Jejak, Kordinat atau Lokasi
a. Tekan tombol Find (Pencarian ).
b. Pilih menu ( Titik, Jejak, Kordinat, Lokasi, dll ) .
c. Setelah memilih menu yang akan anda cari, lalu Enter menu tersebut.
d. Pilih Pergi untuk menuju tujuan yang anda cari.
5. Theodolit
Theodolit dikenal sebagai alat ukur tanah yang dipakai untuk menentukan besar suatu sudut. Beberapa fungsi theodolit antara lain menghitung sudut vertikal dan sudut horisontal, menentukan jarak optis, serta mengukur sudut jurusan. Keunggulan utama theodolit jika dibandingkan dengan alat ukur sejenis ialah dapat memetakan suatu area dalam waktu yang lebih cepat.
Bagian bagian pada theodolite :
Mikrometer adalah bagian theodolit yang berfungsi untuk mengatur arah vertikal dengan geseran halus guna menempatkan sudut halus.
Lensa objektif ialah bagian theodolit yang bermanfaat untuk melihat objek yang dituju supaya tampak lebih jelas apabila dilihat dari suatu titik tertentu.
Vertikal klaim merupakan sekrup pengunci teropong jika nivo tabung pada teropong berada tepat di suatu keseimbangan yang menunjukkan garis lurus secara horisontal. Selain itu, bagian ini juga berfungsi untuk mengunci besar sudut vertikal yang diperlukan sehingga posisinya tidak berubah.
Vertical tangen screw adalah sekrup diafragma gerakan tangan horisontal yang berguna sebagai penentu sudut bacaan pada sumbu pertama dan sumbu kedua.
Upper plat tangens screw yaitu sekrup pengunci repetisi bagian atas yang bermanfaat untuk mengunci alat agar posisinya yang sudah tepat mengarah pada sasaran tidak tergeser kembali.
Lower plate screw yakni sekrup pengunci repetisi bagian bawah yang juga berguna untuk mempertahankan posisi sasaran bidik dan mengembalikan sudut nol pada arah utara sebagai pedoman pengukuran.
Lensa okuler merupakan bagian theodolit yang berperan untuk membidik objek yang diincar.
Reflektor berbentuk sekrup untuk mengatur intensitas cahaya agar objek tangkapan terlihat lebih jelas.
Nivo tabung berbentuk tabung yang berisi air dan udara yang berfungsi untuk memeriksa tingkat kedataran sumbu II horisontal.
Nivo kotak berfungsi untuk mengecek tingkat kedataran sumbu I vertikal.
Operating keys adalah tombol yang dipakai untuk memberikan perintah dan menginformasikan data sudut, mengatur 0 derajat, tingkat kemiringan, dan sebagainya.
Display ialah layar untuk menampilkan data terkait pengukuran tanah. Cara menggunakannya :
1. Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat terikat dengan baik pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok yang sudah diberi paku
2.Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah.
3.Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang. Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan.
4. Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam keadaan waterpass namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270 derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah sempurna
5 .Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok. Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.
6. Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
7. Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup penggerak horizontal.
8. Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″ dan tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut vertikal.
Rambu ukur
Alat yang digunakan dalam pengukuran sipat datar salah satunya adalah rambu ukur. Rambu ukur biasanya terbuat dari kayu, atau campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Memiliki lebar 4 cm, panjang antara 3-5 m, skala pembacaan dilengkapi dengan satuan meter, decimeter, centimeter, dan milimeter.
Cara membaca rambu ukur .
Kita tempatkan dua rambu ukur pada titik yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian taruh baak ukur ketitik mula – mula, misalkan titik BM ke titik A. Ukur kedua jarak tersebut.
Kita tempatkan pesawat di tengah – tengah antara titik BM dan titik A.Pesawat kita arahkan ke titik BM kemudian kita baca BA, BT ,dan BB dan bacaan tersebut diberi nama bacaan belakang. Selanjutnya pesawat diputar searah jarum jam ke titik A kemudian dibaca BA, BT, dan BB dan dinamakan bacaan muka.Untuk pengukuran melintang, pesawat kita letakkan pada titik A. Kemudian kita letakkan beberapa rambu pada beberapa tempat dengan arah yang sama dan mengikuti arah melintang dari titik – titik arah memanjang. Setelah itu pesawat kita pindahkan ke tengah – tengah antara titik A dan titik B. Kemudian pesawat kita arahkan ke titik A kemudian kita baca BA, BT, dan BB dan dinamakan bacaan belakang. Seterusnya pesawat kita putar dengan searah jarum jam ke titik B kemudian di baca BA, BT, dan BB dan dinamakan bacaan muka. Pesawat kita pindahkan ke titik B untuk pengukuran melintang dengan cara yang sam seprti diatas. Selanjutnya pesawat di pindahkan lagi ketitik selanjutnya untuk pengukuran memanjang dengan cara yang sama seperti diatas. Setelah itu dilanjutkan dengan pengukuran melintang. Begitu seterusnya sampai titik terakhir dan dilanjutkan dengan pengukuran memanjang pulang. Diadakan perhitungan, sehingga beda tinggi dan jarak serta elevasi dapat ditentukan dengan rumus yang ada.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini tentang pengenalan alat – alat ukur mata kuliah ilmu ukur dan pemetaan wilayah bahwa setiap masing - masing alat mempunyai fungsi dan penggunaan yang berbeda- beda.
Meteran
Meteran gulung (meteran roll/meteran saku) adalah alat yang berfungsi sebagai pengukur panjang dan jarak. Alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur sudut, membuat sudut siku, dan membuat lingkaran. Tingkat ketelitian meteran gulung hingga mencapai 0,5 mm.
Kompas bidik
Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat.
Abney level
Abney level adalah sebuah alat yang dipakau untuk mengukur ketinggian yang terdiri dari skala busur derajat.
GPS (Global Position System )
GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit.
Theodolite
Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical
Rambu ukur
Rambu ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran sifat datar. Memiliki lebar 4 cm, panjang antara 3-5 m, skala pembacaan dilengkapi dengan satuan meter, decimeter, centimeter, dan milimeter.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum dilakukan pada waktu pagi hari untuk meminimalisir supaya otak tidak stress dan akan berbeda pula jika praktikum dilakukan di pagi hari pemahaman terhadap materi praktikum bisa lebih di kuasai dan waktu atau durasi praktikum diharapkan sedikit lebih lama supaya dalam melakukan praktikum tidak tergesa – gesa.
Daftar Pustaka
http://arafuru.com/sipil/pengertian-dan-cara-menggunakan-meteran-gulung.html" http://arafuru.com/sipil/pengertian-dan-cara-menggunakan-meteran-gulung.html
https://pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html" https://pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html
http://gubukchapunk.blogspot.co.id/2012/01/mengukur-tinggi-target-dengan-abney.html" http://gubukchapunk.blogspot.co.id/2012/01/mengukur-tinggi-target-dengan-abney.html
http://anapangesti.blogspot.co.id/2013/12/cara-menggunakan-gps-garmin.html" http://anapangesti.blogspot.co.id/2013/12/cara-menggunakan-gps-garmin.html
https://agus-alatsurvey-gps.blogspot.co.id/2014/02/cara-menggunakan-theodolite.html" https://agus-alatsurvey-gps.blogspot.co.id/2014/02/cara-menggunakan-theodolite.html
https://www.tneutron.net/sipil/membaca-rambu-ukur/" https://www.tneutron.net/sipil/membaca-rambu-ukur/
Pertemuan Ke : 1 ( Satu )
Judul Praktikum : Pengenalan Alat – alat Ukur
Hari/Tanggal : 18 September 2017
Tempat : Lab. Survey Tanah dan Evaluasi Lahan
Asisten Praktikum : 1. Adi Parulian Lubis
2. Vais Agung Mahardika
Prinsip Teori
Pada saat sekarang ini semua kegiatan baik yang bekerja di lapangan maupun dikantor perlu pengukuran, supaya hasil yang didapat sempurna dan sesuai keinginan. Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu besaran yang belum diketahui nilainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah diketahui nilainya, misalnya dengan besaran standart. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain adalah pekerjaan pengukuran atau mengukur. Sedangkkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur. Pengukuran banyak sekali dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali jenisnya.
Pada hal ini telah ditentukan tergantung dari banyak faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil yang di inginkan. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan pengukuran adalah :Pengetahuan yang harus dimiliki adalah bagaimana menetukan besaran yang akan diukur, bagaimana mengukurnya dan mengetahui dengan apa besaran tersebut harus diukur. Ketiga hal tersebut harus mutlak dimiliki oleh orang yang akan melakukan pengukuran. Pengetahuan akan alat ukur dan objek yang dihadapi adalah suatu syarat agar pengukuran yang benar dapat dilakukan. Ini juga berarti bahwa cara melakukan pengukuran yang benar akan diperoleh.Dalam pengukuran dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu :a. Metode pengukuran langsung b. Metode pengukuran tidak Langsung. Bagian pemroses adalah bagian dari alat ukur yang berfungsi sebagai pengolah informasi yang didapat dari sensor, kemudian dijadikan informasi baru yang lebih mempunyai arti atau makna. Selanjutnya bagian output adalah bagian dari alat ukur yang bertugas menyajikan hasil pengukuran yang dikeluarkan oleh bagian pemroses dalam bentuk informasi yang mudah dimengerti untuk keperluan selanjutnya,
2. Tujuan Praktikum
Praktikum bertujuan untuk mengenalkan dan mengetahui alat – alat ukur yang biasa digunakan dilapangan untuk pengukuran dan mengetahui bagaimana cara untuk menggunakannya.
Pelaksanaan Praktikum
Alat/bahan :
Meteran
Kompas bidik
Abney level
GPS
Theodolite
Rambu ukur
Alat tulis
Prosedur kerja :
Pertama siapkan alat dan bahan
Melihat, memahami dan mengetahui cara penggunaanya.
Setelah itu di tulis di buku
4. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Meteran
Kompas bidik
Abney level
GPS
Theodolite
Rambu ukur
4.2 Pembahasan
Meteran
Kegunaan utama dari meteran gulung yaitu untuk mengukur panjang suatu benda maupun jarak. Meteran gulung juga bisa dipakai untuk membuat lingkaran, HYPERLINK "http://arafuru.com/sipil/3-cara-tepat-membuat-sudut-siku-pada-bangunan.html" membuat sudut siku-siku, dan menentukan ukuran sudut. Suatu meteran gulung biasanya disusun oleh bagian-bagian yang meliputi :
Kotak meteran
Pita meteran
Plat ujung meteran
Gantungan kotak meteran
Cara menggunakannya yaitu pengukuran dimulai dari jarak nol meter yang dinyatakan tepat di ujung pita meteran roll. Karena itu dalam melakukan pengukuran Anda harus memposisikan ujung pita meteran ini tepat pada titik awal objek yang ingin diukur.Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan diukur. Pastikan posisinya benar-benar tepat untuk mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Sebelum mencatat hasil pengukurannya, Anda perlu memastikan sekali lagi bawah pita meter dalam kondisi tegak lurus.
Kompas bidik
Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.
Bagian – bagian pada kompas bidik :
Dial (permukaan tempat angka dan huruf). Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0o sampai 360odan huruf: N (north ), E (east) W, (west), S (south).
Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik).
Cara menggunakan kompas bidik adalah sebagai berikut:
Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perjalanan.
Abney level
Abney level adalah sebuah alat yang dipakau untuk mengukur ketinggian yang terdiri dari skala busur derajat. Beberapa kelebihan abney level adalah mudah untuk digunakan, relative murah dan akurat. Abney level digunakan untuk mengukur derajat dan elevasi topografi. Alat ini berupa teropong yang dilengkapi dengan busur setengah lingkaran.
Cara menggunakannya yaitu :
Pegang alat abney level, letakkan lubang tempat membidiknya di mata
Bidikan ke suautu sasaran yang lebih tinggi dari mata kita
Atur atau gerakan setengah lingkaran berskalanya ke atas atau ke bawah sampai gelembung nivo yang terlihat di teropong tepat di benang mendatar
Lihat angka skala pada setengah lingkarang tadi. angka tersebut menunjukkan kemiringan atau bidikan yang kita lakukan.
GPS (Global Position System )
Pada saat ini GPS (Global Position System ) sering digunakan dalam berbagai keperluan. GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit.Cara Memulai mengoperasikannya :
a. Pasang baterai.
b. Aktifkan perangkat dengan menekan tombol “Light” di samping kanan perangkat.
c. Mencari satelit -> Pilih menu satelit di layar utama-> Cari posisi yang terbuka sehingga penangkapan sinyal dapat dengan mudah & cepat, setelah itu. Diamkan beberapa menit untuk mencapai akurasi satelit yang maksimum ( antara 3m s.d 1m ).
2 . Cara Membuat Titik
a. a. Pilih tombol “Mark” untuk membuat tanda/ titik.
b. Setelah muncul tampilan, lalu pilih “Selesai” maka otomatis titik tersebut tersimpan di Peta” & menu “Kelola Titik”, atau anda juga bisa mengedit untuk mengganti nama titik dan simbol yang berada di atas layar.
c. Lakukan langkah a dan b untuk memulai membuat titik lagi sesuai dengan proyek anda.
3. Cara Mencari Titik, Jejak, Kordinat atau Lokasi
a. Tekan tombol Find (Pencarian ).
b. Pilih menu ( Titik, Jejak, Kordinat, Lokasi, dll ) .
c. Setelah memilih menu yang akan anda cari, lalu Enter menu tersebut.
d. Pilih Pergi untuk menuju tujuan yang anda cari.
5. Theodolit
Theodolit dikenal sebagai alat ukur tanah yang dipakai untuk menentukan besar suatu sudut. Beberapa fungsi theodolit antara lain menghitung sudut vertikal dan sudut horisontal, menentukan jarak optis, serta mengukur sudut jurusan. Keunggulan utama theodolit jika dibandingkan dengan alat ukur sejenis ialah dapat memetakan suatu area dalam waktu yang lebih cepat.
Bagian bagian pada theodolite :
Mikrometer adalah bagian theodolit yang berfungsi untuk mengatur arah vertikal dengan geseran halus guna menempatkan sudut halus.
Lensa objektif ialah bagian theodolit yang bermanfaat untuk melihat objek yang dituju supaya tampak lebih jelas apabila dilihat dari suatu titik tertentu.
Vertikal klaim merupakan sekrup pengunci teropong jika nivo tabung pada teropong berada tepat di suatu keseimbangan yang menunjukkan garis lurus secara horisontal. Selain itu, bagian ini juga berfungsi untuk mengunci besar sudut vertikal yang diperlukan sehingga posisinya tidak berubah.
Vertical tangen screw adalah sekrup diafragma gerakan tangan horisontal yang berguna sebagai penentu sudut bacaan pada sumbu pertama dan sumbu kedua.
Upper plat tangens screw yaitu sekrup pengunci repetisi bagian atas yang bermanfaat untuk mengunci alat agar posisinya yang sudah tepat mengarah pada sasaran tidak tergeser kembali.
Lower plate screw yakni sekrup pengunci repetisi bagian bawah yang juga berguna untuk mempertahankan posisi sasaran bidik dan mengembalikan sudut nol pada arah utara sebagai pedoman pengukuran.
Lensa okuler merupakan bagian theodolit yang berperan untuk membidik objek yang diincar.
Reflektor berbentuk sekrup untuk mengatur intensitas cahaya agar objek tangkapan terlihat lebih jelas.
Nivo tabung berbentuk tabung yang berisi air dan udara yang berfungsi untuk memeriksa tingkat kedataran sumbu II horisontal.
Nivo kotak berfungsi untuk mengecek tingkat kedataran sumbu I vertikal.
Operating keys adalah tombol yang dipakai untuk memberikan perintah dan menginformasikan data sudut, mengatur 0 derajat, tingkat kemiringan, dan sebagainya.
Display ialah layar untuk menampilkan data terkait pengukuran tanah. Cara menggunakannya :
1. Letakkan pesawat di atas kaki tiga dan ikat dengan baut. Setelah pesawat terikat dengan baik pada statif, pesawat yang sudah terikat tersebut baru diangkat dan Anda dapat meletakkannya di atas patok yang sudah diberi paku
2.Tancapkan salah satu kaki tripod dan pegang kedua kaki tripod lainnya. Kemudian lihat paku dibawah menggunakan centring. Jika paku sudah terlihat, kedua kaki tripod tersebut baru diletakkan di tanah.
3.Setelah statif diletakkan semua dan patok beserta pakunya sudah terlihat, ketiga kaki di statif baru diinjak agar posisinya menancap kuat di tanah dan alat juga tidak mudah goyang. Kemudian, lihat paku lewat centring. Jika paku tidak tepat, kejar pakunya dengan sekrup penyetel. Kemudian, lihat nivo kotak. Jika nivo kotak tidak berada di tengah maka alat posisinya miring. Untuk mengetahui posisi alat yang lebih tinggi, lihat gelembung pada nivo kotak. Jika nivo kotak berada di timur, posisi alat tersebut akan lebih tinggi di timur sehingga kaki sebelah timur dapat dipendekkan.
4. Setelah posisi gelembung di nivo kotak berada di tengah,alat sudah dalam keadaan waterpass namun masih dalam keadaan kasar. Cara mengaluskannya, gunakan nivo tabung. Di bawah theodolit terdapat 3 sekrup penyetel. Sebut saja sekrup A, B, dan C. Untuk menggunakan nivo tabung sejajarkan nivo tabung dengan 2 sekrup penyetel. Misalnya sekrup A dan B. Kemudian, lohat posisi gelembungnya. Jika tidak di tengah, posisi alat berarti masih belum level dan harus ditengahkan. Setelah nivo tabung berada di tengah baru kemudian diputar 90 derajat atau 270 derajat dan nivo tabung bisa ditengahkan dengan sekrup C. Setelah ada di tengah, berarti posisi kotak dan nivo tabung sudah sempurna
5 .Lihat centring. Jika paku sudah tepat di lingkaran kecil, maka alat sudah tepat di atas patok. Tetapi jika belum, alat harus digeser terlebih dahulu dengan mengendorkan baut pengikat yang terdapat di bawah alat ukur. Geser alat agar tepat berada di atas paku namun jangan diputar karena jika diputar dapat mengubah posisi nivo.
6. Setelah posisi alat tepat berada di atas patok, pengaturan nivo tabung perlu diulangi seperti langkah di atas agar posisinya di tengah lagi.
7. Setelah selesai, tentukan titik acuan yaitu 0°00’00″ dan jangan lupa mengunci sekrup penggerak horizontal.
8. Nyalakan layar dengan tombol power. Kemudian setting sudut horizontal pada 0°00’00″ dan tekan tombol [0 SET] dua kali. Tekan tombol [V/%] untuk menampilkan pembacaan sudut vertikal.
Rambu ukur
Alat yang digunakan dalam pengukuran sipat datar salah satunya adalah rambu ukur. Rambu ukur biasanya terbuat dari kayu, atau campuran alumunium yang diberi skala pembacaan. Memiliki lebar 4 cm, panjang antara 3-5 m, skala pembacaan dilengkapi dengan satuan meter, decimeter, centimeter, dan milimeter.
Cara membaca rambu ukur .
Kita tempatkan dua rambu ukur pada titik yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian taruh baak ukur ketitik mula – mula, misalkan titik BM ke titik A. Ukur kedua jarak tersebut.
Kita tempatkan pesawat di tengah – tengah antara titik BM dan titik A.Pesawat kita arahkan ke titik BM kemudian kita baca BA, BT ,dan BB dan bacaan tersebut diberi nama bacaan belakang. Selanjutnya pesawat diputar searah jarum jam ke titik A kemudian dibaca BA, BT, dan BB dan dinamakan bacaan muka.Untuk pengukuran melintang, pesawat kita letakkan pada titik A. Kemudian kita letakkan beberapa rambu pada beberapa tempat dengan arah yang sama dan mengikuti arah melintang dari titik – titik arah memanjang. Setelah itu pesawat kita pindahkan ke tengah – tengah antara titik A dan titik B. Kemudian pesawat kita arahkan ke titik A kemudian kita baca BA, BT, dan BB dan dinamakan bacaan belakang. Seterusnya pesawat kita putar dengan searah jarum jam ke titik B kemudian di baca BA, BT, dan BB dan dinamakan bacaan muka. Pesawat kita pindahkan ke titik B untuk pengukuran melintang dengan cara yang sam seprti diatas. Selanjutnya pesawat di pindahkan lagi ketitik selanjutnya untuk pengukuran memanjang dengan cara yang sama seperti diatas. Setelah itu dilanjutkan dengan pengukuran melintang. Begitu seterusnya sampai titik terakhir dan dilanjutkan dengan pengukuran memanjang pulang. Diadakan perhitungan, sehingga beda tinggi dan jarak serta elevasi dapat ditentukan dengan rumus yang ada.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini tentang pengenalan alat – alat ukur mata kuliah ilmu ukur dan pemetaan wilayah bahwa setiap masing - masing alat mempunyai fungsi dan penggunaan yang berbeda- beda.
Meteran
Meteran gulung (meteran roll/meteran saku) adalah alat yang berfungsi sebagai pengukur panjang dan jarak. Alat ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengukur sudut, membuat sudut siku, dan membuat lingkaran. Tingkat ketelitian meteran gulung hingga mencapai 0,5 mm.
Kompas bidik
Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat.
Abney level
Abney level adalah sebuah alat yang dipakau untuk mengukur ketinggian yang terdiri dari skala busur derajat.
GPS (Global Position System )
GPS adalah sistem untuk menentukan letak di permukaan bumi dengan bantuan penyelarasan sinyal satelit.
Theodolite
Theodolite adalah instrument / alat yang dirancang untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar yang dinamakan dengan sudut horizontal dan sudut tegak yang dinamakan dengan sudut vertical
Rambu ukur
Rambu ukur adalah alat yang digunakan dalam pengukuran sifat datar. Memiliki lebar 4 cm, panjang antara 3-5 m, skala pembacaan dilengkapi dengan satuan meter, decimeter, centimeter, dan milimeter.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikum dilakukan pada waktu pagi hari untuk meminimalisir supaya otak tidak stress dan akan berbeda pula jika praktikum dilakukan di pagi hari pemahaman terhadap materi praktikum bisa lebih di kuasai dan waktu atau durasi praktikum diharapkan sedikit lebih lama supaya dalam melakukan praktikum tidak tergesa – gesa.
Daftar Pustaka
http://arafuru.com/sipil/pengertian-dan-cara-menggunakan-meteran-gulung.html" http://arafuru.com/sipil/pengertian-dan-cara-menggunakan-meteran-gulung.html
https://pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html" https://pramukaria.blogspot.co.id/2015/09/jenis-bagian-dan-fungsi-kompas.html
http://gubukchapunk.blogspot.co.id/2012/01/mengukur-tinggi-target-dengan-abney.html" http://gubukchapunk.blogspot.co.id/2012/01/mengukur-tinggi-target-dengan-abney.html
http://anapangesti.blogspot.co.id/2013/12/cara-menggunakan-gps-garmin.html" http://anapangesti.blogspot.co.id/2013/12/cara-menggunakan-gps-garmin.html
https://agus-alatsurvey-gps.blogspot.co.id/2014/02/cara-menggunakan-theodolite.html" https://agus-alatsurvey-gps.blogspot.co.id/2014/02/cara-menggunakan-theodolite.html
https://www.tneutron.net/sipil/membaca-rambu-ukur/" https://www.tneutron.net/sipil/membaca-rambu-ukur/
Comments
Post a Comment